Jumat, 04 Maret 2016

MAKALAH Pendidikan Agama Islam Tobat dan Raja’



MAKALAH
Pendidikan Agama Islam
Tobat dan Raja’
Makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam
 
Pembimbing      :
Saiful Atok,S.Pd

Disusun Oleh      :
Efa Nurul Lailiyah                (02)
Elsa Widya Ningrum            (03)

SMK KESEHATAN
BHAKTI INDONESIA MEDIKA KEDIRI
SEMESTER GANJIL

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasi dan Maha Penyayan. Segala puji dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyeleseikan makalah ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dab pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini dan dengan do’a dan bimbingannya makalah ini dapat terseleseikan dengan lancar.
Dlam makalah ini, kami menguraikan tentang ‘’ TOBAT DAN RAJA’ ‘’. Diharapkan makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa bermanfaat semaksimal mungkin.
Tidak ada gading yang tak retak, demikian juga makalah yang telah kami buat ini,oleh karena itu kritik da saran yang membangun kami nantikan dan kami harap demi kesempurnaan makalah ini.


KEDIRI,2 september 2015

PENYUSUN



DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................
KATA PENGANTAR................................................................
DAFTAR ISI............................................................................
PENDAHULUAN
I.                  LATAR BELAKANG MASALAH.............................
II.               RUMUSAN MASALAH.............................................
PEMBAHASAN
I.                  PENGERTIAN TOBAT..............................................
II.               PENGERTIAN RAJA’....................................................
PENUTUP
I.                  KRITIK...............................................................................
II.               SARAN...............................................................................
III.           KESIMPULAN..............................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................

 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1             Latar belakang masalah

Manusia menjalani beberapa proses perjalanan kehidupan. Perjalanan pertamanya adalah kelahiran, kedua adalah kematian, berikutnya dibangkitkan untuk hidup kembali, dan kemudian sesudahnya adalah perhitungan amal (hisab).Kelak ada manusia yang beruntung dan tempat kembalinya adalah syurga, tetapi ada pula manusai yang merugi sehingga tempatnya adalah neraka.Mereka yang beriman dan beramal shalehlah yang mendapatkan jaminan kebahagiaan kehidupan diakhirat kelak.

1.2             Rumusan Masalah
Apakah pengertian tobat dan raja’, apa saja syarat untuk tobat, apa contoh doa tobat, apakah hikmah tobat, apa saja contoh sifat raja’.

1.3             Tujuan
Untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI, dan untuk membahas dari rumusan masalah di atas.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tobat
Ada banyak pengertian tobat dari berbagai sumber, salah satunya adalah :
1.      Dari wikipediaTobat, (Arab, taubat), berarti merasa bersalah atau menyesal atas perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Tobat nasuha berarti tobat yang sebenar-benarnya dengan janji tidak akan mengulangi lagi.
2.      Dalam agama Kristen di Indonesia kata tobat digunakan untuk menerjemahkan kata metanoia dalam bahasa Yunani, yang artinya "berbalik 180 derajat dari kehidupan yang lama" atau "meninggalkan cara hidup yang lama".
3.      Di lingkungan Gereja Katolik Roma, tobat dilakukan setelah pengakuan dosa, dengan mengambil sakramen tobat, yaitu salah satu dari tujuh sakramen yang diakui oleh Gereja Katolik.
4.      Pengertian Tobat dalam Islam, Menurut bahasa, kata tobat berasal dari bahasa Arab, yakni taba -  yatubu – taubatan yang artinya ampunan, sedangkan menurut istilah, tobat ialah memohon ampunan kepada Allah atas perbuatan dosa yang dilakukan.
5.      Jika ditinjau dari segi etimologi, term tobat adalah bentuk masdar dari kata dasar تاب- يتوب- توبة tersusun dari akar kata ت- و- ب Kata ini memiliki arti asal الرجوع (kembali). Contoh dalam kalimat تاب من ذنبه sama dengan kalimat رجع عنه , berarti ia telah meninggalkan perbuatan dosanya.
6.      Dalam beberapa kamus bahasa Arab, kata tobat diartikan sebagai al-rujû’ min al-dzambi yang artinya “kembali dari perbuatan dosa”. Di dalam hadist disebutkan bahwa al-nadmu taubatun “penyesalan itu manifestasi tobat”. Orang yang bertobat kepada Allah (wa tâba ilâ Allâh) adalah kembali kepada Allah dari perbuatan maksiat dengan taat kepada-Nya (wa ra’aja ‘an al-ma’siat ilâ al-tâ’at). Jadi menurut Abu Mansur, asal dari kata tobat adalah kembali kepada Allah. yakni ketika seorang hamba telah bertobat kepada Allah, maka Allah akan kembali menerima hamba-Nya dengan pemberian ampunan.
7.      Senada dengan pengertian di atas, Ibrahim Anis, et. al, mendefinisikan tobat sebagai berikut : 
الاعتراف والندم والاقلاع والعزم على الاّ يعاود الانسان مااقترفه
Artinya : “Tobat adalah pengakuan penyesalan, pencabutan terhadap perbuatan masa lalunya yang kelam), dan itikad manusia untuk tidak membinasakan (mengulang-ulangi) dosa yang telah diperbuatnya. Oleh karenanya tobat itu dapat menghilangkan perbuatan dosa”.
8.      menurut al-Ashfahany, tobat merupakan upaya meninggalkan perbuatan dosa dengan cara yang baik. Tobat adalah cara penyesalan yang terbaik. Masih menurut al-Ashfahany, ia mengklasifikasikan penyesalan menjadi tiga; adakalanya orang yang menyesal mengatakan “saya tidak melakukan”, atau dia berkata “saya melakukan karena sebab begini”, atau “saya melakukan dan dan saya berkehendak dan sungguh saya telah mencabutnya”. Tobat secara syara’ adalah menanggalkan perbuatan dosa karena kejelekannya, dan menyesal atas kealpaannya serta bertekad untuk meninggalkan kebiasaan buruk.
2.2 Syarat-syarat Tobat
Syarat di terimanya toubat Tobat dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila telah memnuhi syarat yang telah ditentukan. Apabila dosa itu terhadap Allah SWT, maka syarat tobat, yaitu :
1.      Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat (nadam)
2.      Meninggalkan perbuatan maksiat itu
3.      Bertekad dan berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan lagi mengulangi           perbuatan maksiat itu.
4.       Mengikuti dengan perbuatan baik. Karena perbuatan baik akan menghapus keburukan
5.      Taubat harus dilakukan seketika itu juga
6.      Taubat harus dilakukan dalam keadaan tidak mempunyai tanggungan ( hutang)
7.      Taubat harus merupakan taubat nashuha
8.      Taubat harus disertai dengan pengakuan dan kesadaran
       
      Namun, apabila dosanya terhadap sesame manusia, maka syarat tobat selain yang diatas tersebutditambah dua syarat yaitu:
      1.      Meminta maaf terhadap orang yang telah dizalimi (dianiaya) atau dirugikan
      2.      Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian yang dialaminya, yang diakibatkan perbuatan zalim atau meminta kerelaanya
      Perlu pula disadari dan diketahui oleh setiap orang yang telah berbuat dosa, bahwa seseorang yang membaca istigfar (mohon ampunan dosa kepada Allah), tetapi terus-menerusberbuat dosa, ia akan dianggap telah mengolok-olo Tuhannya. Dem ikian juga seseorang yang berbuat dosa, dan baru bertobat ketika sakarotul maut” (nyawanya sudah berada di tenggorokan) maka tobatnya tidak akan diterima Allah.
Setelah bertobat dari dosa-dosa tadi, orang yang bertobat hendaknya meletakkan diri pada perasaan antara takut dan berharap.Memiliki harapan agar Allah menerima tobatnya dengan karunia dan belas kasinya serta memiliki pula perasaan takut sekiranya Allah swt. Tidak menerima tobatnya lantaran apabila tidak dilakukan secara sempurna sesuai dengan tata cara yang diperintahkan oleh Allah, maka ia tidak bertobat kepada Allah secara benar.
-          Allah Ta'ala berfirman :

ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
“Alloh cinta kepada orang-orang yang sering bertaubat dan bersuci.” (QS. Al Baqarah: 222)
-       Rasulullah bersabda:
(( يَاأَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ فِيْ اليَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ )) رواه مسلم.
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim).
Demikianlah keadaan Rasulullah , padahal beliau telah diampuni dosa-dosanya, baik yang lalu maupun yang akan datang. Tetapi Rasulullah adalah hamba yang pandai bersyukur, pendidik yang bijaksana, pengasih dan penyayang. Semoga shalawat dan salam yang sempurna dilimpahkan kepada beliau.
-      Abu Musa meriwayatkan dari Rasulullah :
(( إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ فِيْ النَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِحَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا ))
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam hari, sehingga matahari terbit dari barat (Kiamat).” (HR. Muslim).
-       
2.3 Tata Cara sholat Tobat
Waktu yang haram untuk sholat
1.                  Pk. 06.00 - 07.00 WIB
2. Pk.11.30 - 12.00 WIB (Zhuhur)
3. Pk.17.30 - 18.00 WIB (Maghrib)
Tata cara sholat tobat     :
2. Membaca niat Shalat Taubat :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6-tlMBk7pSv0nuu7vm1waTg9SD4xVrgCMPjE_jdJZsxmTcOG2zOTL1ywMmxxos9NESBoCpmVQ1k44rJvdxwUJX2DIpNPNEelurHq2TDSCpWokkIjcBAPZuQUxQ34HR-TrvAdQ5ilQKN8/s400/1+niat+taubat.jpg
"Ushollii sunnatat-taubati rok'ataini lillaahi ta'aalaa. Allaahu akbar."

Artinya :
Aku berniat shalat taubat dua raka'at karena Allah Ta'ala. Allaahu akbar.

3. Lakukan shalat seperti biasa, dengan penuh khusyu dan mata tetap terbuka. Pada rakaat pertama membaca QS.Al Kaafiruun [109] dan pada rakaat kedua membaca QS. Al Ikhlash [112].
4. Banyaklah berdoa mohon ampunan Allah saat bersujud.
Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah)
5. Salam.
2.4 Hikmah Tobat
Beberapa Hikmah taubat        :
1. Menyebabkan turunnya rahmat dari Allah swt.
2. Membebaskan diri dari kesalahan, melapangkan diri dari kesempitan dan mengalirkan rizki
3. Membersihkan jiwa
4.Meningkatkan keimanan
5. Memberikan kekuatan
6. Menghindarkan diri dari azab Allah SWT.
2.5 Pengertian Raja’
Raja’ secara bahasa, berasal dari bahasa arab, yaitu “rojaun” yang berarti harapan atau berharap. Raja’ yang dikehendaki oleh islam adalah mempunyai harapan kepada Allah untuk mendapatkan ampunan-Nya, memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta yang terpenting adalah mengharap rahmat serta keridaan Allah.
Raja’ merupakan perbuatan terpuji.Raja’ dapat meningkatkan keimanan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Untuk itu, seseorang yang berharap memperoleh rahmat dan rida Allah serta kebahagiaan di dunia dan di akhirat, tentunya akan berusaha melakukan perbuatan yang dapat mewujudkan harapannya tersebut.
            kebalikan dari sifat raja’ adalah  seseorang yang hanya berharap saja tanpa mau berusaha, hal ini disebut berangan-angan pada sesuatu yang mustahil atau yang disebut dengan tamammi, yang dampaknya nanti menyebabkan seseorang berputus asa, putus harapan terhadap rahmat dan rida Allah.
2.6 Contoh Sifat Raja’
1. Optimis
            Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandagan) baik dalam menghadap segala hal atau persoalan, misalnya :
- seorang siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
- Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir optimis, tentu dia akan berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran diterima serta dapat bekerja di perusahaan tersebut.

            Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis.Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.
2. Dinamis
            Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda “dynamisch” yang berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh. Dia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju, misalnya :
- Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat
- Seorang pedagang akan terus berusaha agar usaha dagangnya berkembang.


            Kebalikan dari sifat dinamis ialah statis.Sifat statis harus dijauhi oleh setiap muslim/muslimat karena termasuk akhlak tercela yang dapat menghambat kemajuan dan mendatangkan kerugian.
3. Berfikir kritis
            Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa berfikir kritis artinya tajam dalam menganalisa, bersifat tidak lekas cepat percaya, dan sikap selalu berusaha menemukan kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan. Orang yang ahli mmeberi kritik atau memberi pertimbangan apakah sesuatu itu benar atau salah, tepat atau keliru, sudah lengkap atau belum disebut kritikus.
            Kritik ada dua macam yaitu yang termasuk akhlak terpuji dan yang tercela. Pertama , kritik yang termasuk akhlak terpuji yaitu kritik yang sehat, yang didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT, tidak menggunakan kata-kata pedas yang menyakitkan hati, dan dengan maksud untuk mmeberikan pertolongan kepada orang yang dikritik agar menyadari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya, disertai dengan memberikan petunjuk tentang jalan keluar dari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya tersebut.

4. Mengenali diri dengan mengharapkan ridho Allah SWT
            seorang muslim yang mnegenali dirinya tentu akan menyadari bahwa dirinya adlah makhluk Allah, yang harus selalu tunduk pada ketentuan-ketentuan-Nya (sunnatullah). Iapun menyadari tujuan hidupnya adalah memperoleh ridha Allah, sehingga hidupnya diabdikan untuk menghambakan diri hanya kepada-Nya dengan cara melaksanakan perintah-perintahnya dan meninggalkan semua larangan-Nya.

2.7            Tanya Jawab

1.      Penanya           : Zean N.H.B.S.
            Contoh Perilaku tobat dan raja’ dalam kehidupan sehari hari?

2.                  Penanya     : Lutfia F.S.
Apa yang dimaksud dengan tobat nasuha? apakahtobatnya diterima atau tidak?

3.                  Penanya     : Isyana W.D.T.
Mengapa raja termasuk aklakul karimah dan bagaimana bisa raja’ dapat mempertebal iman dan mendekatkan diri pada Allah?









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar