MAKALAH
Pendidikan Agama Islam
Tobat dan Raja’
Makalah ini
digunakan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam
Pembimbing :
Saiful
Atok,S.Pd
Disusun Oleh :
Efa
Nurul Lailiyah (02)
Elsa
Widya Ningrum (03)
SMK KESEHATAN
BHAKTI INDONESIA MEDIKA KEDIRI
SEMESTER GANJIL
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pengasi dan Maha Penyayan. Segala puji dan syukur bagi
Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyeleseikan makalah ini dengan
baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dab
pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada
teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini dan dengan do’a dan
bimbingannya makalah ini dapat terseleseikan dengan lancar.
Dlam makalah
ini, kami menguraikan tentang ‘’ TOBAT DAN RAJA’ ‘’. Diharapkan makalah ini
bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap
bisa bermanfaat semaksimal mungkin.
Tidak ada gading
yang tak retak, demikian juga makalah yang telah kami buat ini,oleh karena itu
kritik da saran yang membangun kami nantikan dan kami harap demi kesempurnaan
makalah ini.
KEDIRI,2 september 2015
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
SAMPUL....................................................................................
LEMBAR
PENGESAHAN.......................................................
KATA
PENGANTAR................................................................
DAFTAR
ISI............................................................................
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG MASALAH.............................
II.
RUMUSAN
MASALAH.............................................
PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN
TOBAT..............................................
II.
PENGERTIAN
RAJA’....................................................
PENUTUP
I.
KRITIK...............................................................................
II.
SARAN...............................................................................
III.
KESIMPULAN..............................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang masalah
Manusia menjalani
beberapa proses perjalanan kehidupan. Perjalanan pertamanya adalah kelahiran,
kedua adalah kematian, berikutnya dibangkitkan untuk hidup kembali, dan
kemudian sesudahnya adalah perhitungan amal (hisab).Kelak ada manusia yang
beruntung dan tempat kembalinya adalah syurga, tetapi ada pula manusai yang
merugi sehingga tempatnya adalah neraka.Mereka yang beriman dan beramal
shalehlah yang mendapatkan jaminan kebahagiaan kehidupan diakhirat kelak.
1.2
Rumusan Masalah
Apakah pengertian tobat
dan raja’, apa saja syarat untuk tobat, apa contoh doa tobat, apakah hikmah
tobat, apa saja contoh sifat raja’.
1.3
Tujuan
Untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
kelas XI, dan untuk membahas dari rumusan masalah di atas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tobat
Ada banyak pengertian tobat dari berbagai sumber,
salah satunya adalah :
1.
Dari
wikipediaTobat, (Arab, taubat),
berarti merasa bersalah atau menyesal atas perbuatan yang tidak sesuai dengan
ajaran agama. Tobat nasuha berarti tobat yang sebenar-benarnya
dengan janji tidak akan mengulangi lagi.
2.
Dalam agama
Kristen di Indonesia kata tobat digunakan untuk menerjemahkan
kata metanoia dalam bahasa Yunani, yang artinya "berbalik 180
derajat dari kehidupan yang lama" atau "meninggalkan cara hidup yang
lama".
3.
Di lingkungan
Gereja Katolik Roma, tobat dilakukan setelah
pengakuan dosa,
dengan mengambil sakramen tobat, yaitu salah satu dari tujuh sakramen yang
diakui oleh Gereja Katolik.
4.
Pengertian
Tobat dalam Islam, Menurut bahasa, kata tobat berasal dari bahasa Arab,
yakni taba - yatubu – taubatan yang
artinya ampunan, sedangkan menurut istilah, tobat ialah memohon ampunan kepada
Allah atas perbuatan dosa yang dilakukan.
5.
Jika ditinjau
dari segi etimologi, term tobat adalah bentuk masdar dari kata
dasar تاب- يتوب- توبة
tersusun dari akar kata ت- و- ب Kata ini memiliki arti asal الرجوع (kembali). Contoh dalam
kalimat تاب من ذنبه sama dengan kalimat رجع عنه , berarti ia telah
meninggalkan perbuatan dosanya.
6.
Dalam
beberapa kamus bahasa Arab, kata tobat diartikan sebagai al-rujû’ min
al-dzambi yang artinya “kembali dari perbuatan dosa”. Di dalam hadist
disebutkan bahwa al-nadmu taubatun “penyesalan itu manifestasi tobat”.
Orang yang bertobat kepada Allah (wa tâba ilâ Allâh) adalah kembali
kepada Allah dari perbuatan maksiat dengan taat kepada-Nya (wa ra’aja ‘an
al-ma’siat ilâ al-tâ’at). Jadi menurut Abu Mansur, asal dari
kata tobat adalah kembali kepada Allah. yakni ketika seorang hamba telah
bertobat kepada Allah, maka Allah akan kembali menerima hamba-Nya dengan
pemberian ampunan.
7.
Senada dengan
pengertian di atas, Ibrahim Anis, et. al, mendefinisikan tobat sebagai berikut
:
الاعتراف
والندم والاقلاع والعزم على الاّ يعاود الانسان مااقترفه
Artinya : “Tobat adalah pengakuan
penyesalan, pencabutan terhadap perbuatan masa lalunya yang kelam), dan itikad
manusia untuk tidak membinasakan (mengulang-ulangi) dosa yang telah diperbuatnya.
Oleh karenanya tobat itu dapat menghilangkan perbuatan dosa”.
8. menurut
al-Ashfahany, tobat merupakan upaya meninggalkan perbuatan dosa dengan cara
yang baik. Tobat adalah cara penyesalan yang terbaik. Masih menurut
al-Ashfahany, ia mengklasifikasikan penyesalan menjadi tiga; adakalanya orang
yang menyesal mengatakan “saya tidak melakukan”, atau dia berkata “saya
melakukan karena sebab begini”, atau “saya melakukan dan dan saya berkehendak
dan sungguh saya telah mencabutnya”. Tobat secara syara’ adalah menanggalkan
perbuatan dosa karena kejelekannya, dan menyesal atas kealpaannya serta
bertekad untuk meninggalkan kebiasaan buruk.
2.2
Syarat-syarat Tobat
Syarat di
terimanya toubat Tobat dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila telah
memnuhi syarat yang telah ditentukan. Apabila dosa itu terhadap Allah SWT, maka
syarat tobat, yaitu :
1.
Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat (nadam)
2.
Meninggalkan perbuatan maksiat itu
3.
Bertekad dan berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan lagi mengulangi perbuatan maksiat itu.
4. Mengikuti dengan perbuatan baik. Karena
perbuatan baik akan menghapus keburukan
5.
Taubat harus dilakukan seketika itu juga
6.
Taubat harus dilakukan dalam keadaan tidak mempunyai tanggungan ( hutang)
7.
Taubat harus merupakan taubat nashuha
8.
Taubat harus disertai dengan pengakuan dan kesadaran
Namun, apabila dosanya terhadap sesame manusia, maka syarat tobat selain yang
diatas tersebutditambah dua syarat yaitu:
1. Meminta maaf terhadap orang yang telah
dizalimi (dianiaya) atau dirugikan
2. Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian
yang dialaminya, yang diakibatkan perbuatan zalim atau meminta kerelaanya
Perlu pula disadari dan diketahui oleh setiap orang yang telah berbuat dosa,
bahwa seseorang yang membaca istigfar (mohon ampunan dosa kepada Allah), tetapi
terus-menerusberbuat dosa, ia akan dianggap telah mengolok-olo Tuhannya. Dem
ikian juga seseorang yang berbuat dosa, dan baru bertobat ketika sakarotul
maut” (nyawanya sudah berada di tenggorokan) maka tobatnya tidak akan diterima
Allah.
Setelah
bertobat dari dosa-dosa tadi, orang yang bertobat hendaknya meletakkan diri
pada perasaan antara takut dan berharap.Memiliki harapan agar Allah menerima
tobatnya dengan karunia dan belas kasinya serta memiliki pula perasaan takut
sekiranya Allah swt. Tidak menerima tobatnya lantaran apabila tidak dilakukan
secara sempurna sesuai dengan tata cara yang diperintahkan oleh Allah, maka ia
tidak bertobat kepada Allah secara benar.
-
Allah Ta'ala berfirman :
ۚ إِنَّ ٱللَّهَ
يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
“Alloh cinta kepada orang-orang yang
sering bertaubat dan bersuci.”
(QS. Al Baqarah: 222)
-
Rasulullah bersabda:
(( يَاأَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ فِيْ اليَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ )) رواه مسلم.
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim).
Demikianlah keadaan Rasulullah , padahal beliau telah diampuni dosa-dosanya, baik yang lalu maupun yang akan datang. Tetapi Rasulullah adalah hamba yang pandai bersyukur, pendidik yang bijaksana, pengasih dan penyayang. Semoga shalawat dan salam yang sempurna dilimpahkan kepada beliau.
(( يَاأَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ فِيْ اليَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ )) رواه مسلم.
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim).
Demikianlah keadaan Rasulullah , padahal beliau telah diampuni dosa-dosanya, baik yang lalu maupun yang akan datang. Tetapi Rasulullah adalah hamba yang pandai bersyukur, pendidik yang bijaksana, pengasih dan penyayang. Semoga shalawat dan salam yang sempurna dilimpahkan kepada beliau.
- Abu
Musa meriwayatkan dari Rasulullah :
(( إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ فِيْ النَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِحَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا ))
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam hari, sehingga matahari terbit dari barat (Kiamat).” (HR. Muslim).
(( إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ فِيْ النَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِحَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا ))
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam hari, sehingga matahari terbit dari barat (Kiamat).” (HR. Muslim).
-
2.3 Tata Cara sholat Tobat
Waktu yang
haram untuk sholat
1.
Pk. 06.00 -
07.00 WIB
2. Pk.11.30 - 12.00 WIB (Zhuhur)
3. Pk.17.30 - 18.00 WIB (Maghrib)
2. Pk.11.30 - 12.00 WIB (Zhuhur)
3. Pk.17.30 - 18.00 WIB (Maghrib)
Tata cara
sholat tobat :
2. Membaca niat
Shalat Taubat :
"Ushollii sunnatat-taubati
rok'ataini lillaahi ta'aalaa. Allaahu akbar."
Artinya :
Aku
berniat shalat taubat dua raka'at karena Allah Ta'ala. Allaahu akbar.
|
3. Lakukan shalat seperti biasa, dengan penuh khusyu dan mata tetap terbuka. Pada rakaat pertama membaca QS.Al Kaafiruun [109] dan pada rakaat kedua membaca QS. Al Ikhlash [112].
4. Banyaklah
berdoa mohon ampunan Allah saat bersujud.
“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah
ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim no.
482, dari Abu Hurairah)
5. Salam.
2.4 Hikmah Tobat
Beberapa Hikmah taubat :
1. Menyebabkan turunnya rahmat dari Allah swt.
2. Membebaskan diri dari kesalahan, melapangkan diri dari kesempitan dan mengalirkan rizki
3. Membersihkan jiwa
4.Meningkatkan keimanan
5. Memberikan kekuatan
1. Menyebabkan turunnya rahmat dari Allah swt.
2. Membebaskan diri dari kesalahan, melapangkan diri dari kesempitan dan mengalirkan rizki
3. Membersihkan jiwa
4.Meningkatkan keimanan
5. Memberikan kekuatan
6. Menghindarkan diri dari azab Allah SWT.
2.5 Pengertian Raja’
Raja’ secara
bahasa, berasal dari bahasa arab, yaitu “rojaun” yang berarti harapan atau
berharap. Raja’ yang dikehendaki oleh islam adalah mempunyai harapan kepada
Allah untuk mendapatkan ampunan-Nya, memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan
di dunia dan di akhirat serta yang terpenting adalah mengharap rahmat serta
keridaan Allah.
Raja’ merupakan
perbuatan terpuji.Raja’ dapat meningkatkan keimanan dan lebih mendekatkan diri
kepada Allah. Untuk itu, seseorang yang berharap memperoleh rahmat dan rida
Allah serta kebahagiaan di dunia dan di akhirat, tentunya akan berusaha
melakukan perbuatan yang dapat mewujudkan harapannya tersebut.
kebalikan
dari sifat raja’ adalah seseorang yang
hanya berharap saja tanpa mau berusaha, hal ini disebut berangan-angan pada sesuatu
yang mustahil atau yang disebut dengan tamammi, yang dampaknya nanti
menyebabkan seseorang berputus asa, putus harapan terhadap rahmat dan rida
Allah.
2.6 Contoh Sifat Raja’
1. Optimis
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandagan) baik dalam menghadap segala hal atau persoalan, misalnya :
- seorang siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
- Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir optimis, tentu dia akan berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran diterima serta dapat bekerja di perusahaan tersebut.
Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis.Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.
2. Dinamis
Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda “dynamisch” yang berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh. Dia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju, misalnya :
- Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat
- Seorang pedagang akan terus berusaha agar usaha dagangnya berkembang.
Kebalikan dari sifat dinamis ialah statis.Sifat statis harus dijauhi oleh setiap muslim/muslimat karena termasuk akhlak tercela yang dapat menghambat kemajuan dan mendatangkan kerugian.
3. Berfikir kritis
Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa berfikir kritis artinya tajam dalam menganalisa, bersifat tidak lekas cepat percaya, dan sikap selalu berusaha menemukan kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan. Orang yang ahli mmeberi kritik atau memberi pertimbangan apakah sesuatu itu benar atau salah, tepat atau keliru, sudah lengkap atau belum disebut kritikus.
Kritik ada dua macam yaitu yang termasuk akhlak terpuji dan yang tercela. Pertama , kritik yang termasuk akhlak terpuji yaitu kritik yang sehat, yang didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT, tidak menggunakan kata-kata pedas yang menyakitkan hati, dan dengan maksud untuk mmeberikan pertolongan kepada orang yang dikritik agar menyadari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya, disertai dengan memberikan petunjuk tentang jalan keluar dari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya tersebut.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandagan) baik dalam menghadap segala hal atau persoalan, misalnya :
- seorang siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
- Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir optimis, tentu dia akan berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran diterima serta dapat bekerja di perusahaan tersebut.
Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis.Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.
2. Dinamis
Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda “dynamisch” yang berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh. Dia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju, misalnya :
- Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat
- Seorang pedagang akan terus berusaha agar usaha dagangnya berkembang.
Kebalikan dari sifat dinamis ialah statis.Sifat statis harus dijauhi oleh setiap muslim/muslimat karena termasuk akhlak tercela yang dapat menghambat kemajuan dan mendatangkan kerugian.
3. Berfikir kritis
Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa berfikir kritis artinya tajam dalam menganalisa, bersifat tidak lekas cepat percaya, dan sikap selalu berusaha menemukan kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan. Orang yang ahli mmeberi kritik atau memberi pertimbangan apakah sesuatu itu benar atau salah, tepat atau keliru, sudah lengkap atau belum disebut kritikus.
Kritik ada dua macam yaitu yang termasuk akhlak terpuji dan yang tercela. Pertama , kritik yang termasuk akhlak terpuji yaitu kritik yang sehat, yang didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT, tidak menggunakan kata-kata pedas yang menyakitkan hati, dan dengan maksud untuk mmeberikan pertolongan kepada orang yang dikritik agar menyadari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya, disertai dengan memberikan petunjuk tentang jalan keluar dari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya tersebut.
4.
Mengenali diri dengan mengharapkan ridho Allah SWT
seorang muslim yang mnegenali dirinya tentu akan menyadari bahwa dirinya adlah makhluk Allah, yang harus selalu tunduk pada ketentuan-ketentuan-Nya (sunnatullah). Iapun menyadari tujuan hidupnya adalah memperoleh ridha Allah, sehingga hidupnya diabdikan untuk menghambakan diri hanya kepada-Nya dengan cara melaksanakan perintah-perintahnya dan meninggalkan semua larangan-Nya.
seorang muslim yang mnegenali dirinya tentu akan menyadari bahwa dirinya adlah makhluk Allah, yang harus selalu tunduk pada ketentuan-ketentuan-Nya (sunnatullah). Iapun menyadari tujuan hidupnya adalah memperoleh ridha Allah, sehingga hidupnya diabdikan untuk menghambakan diri hanya kepada-Nya dengan cara melaksanakan perintah-perintahnya dan meninggalkan semua larangan-Nya.
2.7
Tanya
Jawab
1.
Penanya : Zean N.H.B.S.
Contoh Perilaku tobat dan raja’
dalam kehidupan sehari hari?
2.
Penanya : Lutfia F.S.
Apa yang dimaksud dengan tobat nasuha?
apakahtobatnya diterima atau tidak?
3.
Penanya : Isyana W.D.T.
Mengapa raja termasuk aklakul karimah
dan bagaimana bisa raja’ dapat mempertebal iman dan mendekatkan diri pada
Allah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar